Mengakhiri semester pertama tahun pelajaran 2011-2012, SDSN Negeri 71 Parepare menggelar Lomba Azan. Dua tingkatan siswa yang ikut lomba, yakni tingkat kelas rendah, I, II, dan III serta tingkatan kelas tinggi, IV, V, dan VI.
Teladan Dalam Prestasi, Unggul Dalam Etika
Bertempat di halaman yang sekaligus Lapangan Upacara, SDSN Negeri 71 Parepare melaksanakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW
Keberadaan rumah dinas bagi PNS terutama pendidik dan tenaga kependidikan sangat membantu kelancaran tugas kesehariannya.
Rencana selama seminggu, sejak tanggal 13 Desember 2010 pelaksanaan Tes hasil belajar semester gasal dilaksanakan di SDSN Negeri 71 Parepare
Semarak yang diliputi kesyahduan menyeruak tatkala Upacara Hari Guru Nasional (HGN) 2011 diperingati di SDSN Negeri 71 Parepare. Seluruh personel upacara diambil alih oleh guru dengan memakai seragam batik PGRI. Ini menunjukkan kepada siswa bahwa guru mereka memang patut diteladani karena mereka tidak hanya melatih sebagai pelaksana upacara, tetapi juga mampu langsung sebagai pelaksana upacara.
Selain runtutan upacara sebagaimana biasanya, hal yang telah berjalan di Sekolah yang dikenal dengan Merah Putih tersebut adalah memberikan penghargaan kepada guru teladan setiap bulan. Untuk bulan November ini diumumkan bertepatan dengan HGN. A. Sudirman dikukuhkan sebagai guru teladan SDSN Negeri 71 bulan November. Selain itu, guru Non PNS diberikan penghargaan kepada Milawati, dan untuk staf (tenaga kependidikan) diberikan kepada Haedil. Foto ketiganya akan dipajang di sekolah selama 1 bulan penuh.
Meski sisi financial yang diberikan sekolah sangat minim, namun menghargai guru yang telah bekerja keras merupakan motivasi yang tak ternilai harganya. “Di sekolah ini, kita mencoba memberikan reward kepada teman guru yang berprestasi sekaligus teladan. Ini merupakan motivasi kepada mereka dan kepada teman-teman yang lain.” Demikian kepala SD 71, M. Syukur Salman. “Semenjak kebijakan ini dijalankan, alhamsulillah jelas nampak peningkatan kinerja dari teman-teman guru.” Lanjut Syukur Salman.
Dalam sambutan kepala sekolah membacakan sambutan seragam ketua PGRI, sekaligus menyisipkan ucapan berduka atas meninggalnya salah seorang tokoh pendidikan Kota Parepare, Drs. Ahmad Ismail kepala SMA Negeri 3 Parepare yang meninggal malam HGN 2011.
Akhir dari upacara HGN di Sekolah yang memiliki radio pendidikan ini, adalah saling bersalaman antaraguru, dan tentu saja guru menerima ucapan selamat dari para siswa dengan bersalaman. Beberapa siswa memberikan bunga kepada guru sebagai ungkapan kecintaan mereka kepada gurunya.
Menyambut Peringatan HUT Kemerdekaan R.I. ke 66, Pemerintah Kota Parepare mengadakan berbagai kegiatan. Kegiatan dilakukan lebih awal yakni pada Bulan Juli karena pada Agustus masuk Bulan Suci Ramadhan. Kegiatan yang mengikutsertakan sekolah antara lain Lomba Gerak Jalan dan Pawai kreasi. Pada Pawai Kreasi hampir semua sekolah mengikut sertakan siswanya dengan jumlah yang cukup banyak dengan beranekaragam pakaian yang dikenakannya. Pakaian adat, profesi, muslim, sekolah, dan banyak lagi yang lainnya.
Salah satu yang paling banyak menarik perhatian adalah tim dari SDSN Negeri 71 Parepare. Ada yang unik pada tampilan tim pawai dari sekolah yang dikenal dengan nama SD Merah Putih tersebut. Seorang di antara pesertanya mengenakan kreasi kupu-kupu raksasa. Hasil kreasi para guru SD Merah Putih ini ternyata menarik perhatian para penonton yang berjubel di pinggir jalan sepanjang rutte yang ditempuh pawai.
“Kami merancang kupu-kupu raksasa ini selama dua hari.”jelas Nurardianti, guru SBK di SD Merah Putih. Tampilan SDSN Negeri 71 Parepare mengingatkan kita pada pagelaran karnaval yang sering diliput di beberapa station TV. Ini adalah kali pertama ada sekolah yang menampilkan sesuatu yang beda dari pawai kreasi dalam menyambut HUT. RI. Pada lomba gerak jalan SD yang berlokasi di sekitar Hutan Lindung Jompie ini juga pertama kali mengerahkan 4 tim sekaligus. Dua tim putra dan dua tim putri. Hal ttersebut dibenarkan oleh ketua pelatih A. Sudirman yang juga sebagai guru Penjaskes di sekolah tersebut. “Jumlah siswa sekolah kita semakin banyak, jadi kita turunkan 4 tim pada lomba gerak jalan. Apalagi animo siswa dan orangtuanya sangat kuat ikut gerak jalan.” Jelasnya.
Beberapa sekolah ada yang berusaha tampil beda dengan hal yang beda pula. Ada sekolah yang menampilkan pakaian perjuangan sambil mengangkat semacam tandu ala Jenderal Soedirman. Ada juga sekolah mengerahkan tim drum band mereka.
Memeriahkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Radio Pendidikan Merah Putih mengadakan lomba Tadarrus Al Qur’an Tingkat SD Se-Kecamatan Soreang. Radio Pendidikan milik SDSN Negeri 71 Parepare ini menjalin kerjasama dengan beberapa pihak antara lain Pertamina, NV. Hadji Kalla, PMI, dan Internusa serta media ParePos, bahkan ada dari perseorangan yakni Pak Taqyuddin Djabbar.
Pembukaan lomba dilaksanakan di ruang LRC SDSN Negeri 71 Parepare, Senin 25 April 2011 dilanjutkan dengan technical Meating. Hadir dalam pembukaan perwakilan dari Kementerian Agama Kota Parepare dan beberapa pengawas TK/SD serta perwakilan atau guru dari sekolah yang mengikuti lomba. Secara resmi kegiatan dibuka oleh Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Kota Parepare, Drs. H. Mujahidin Rauf, M.Pd. Korwas Dinas Pendidikan dalam sambutannya sangat merespon kegiatan yang dilaksanakan oleh Radio Merah Putih, apalagi Pengurus Radio milik SDSN 71 ini mampu menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang peduli terhadap pendidikan. “Sekolah-sekolah lain diharapkan mencontoh sekolah yang mampu memberikan kontribusi-kontribusi positif dan kreatif terhadap dunia pendidikan seperti yang dilakukan SDSN Negeri 71 dengan Radio pendidikannya, apalagi sekarang mampu membuat sebuah kegiatan untuk menyambu Hardiknas.” Demikian H. Mujahidin Rauf dalam sambutannya.
Sebelumnya, Kepala SDSN Negeri 71 dalam pengantarnya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan tersebut. “Sekolah apalagi radio belum mempunyai anggaran pelaksanaan lomba se kecamatan seperti ini, oleh karena itu perlu dukungan pihak lain yang merasa terpanggil untuk kegiatan-kegiatan kependidikan dan keagamaan seperi lomba tadarrus ini.” Jelas M. Syukur Salman. Selanjutnya, kepala sekolah sekaligus penanggungjawab Radio Merah Putih ini juga menawarkan radio pendidikannya sebagai sarana komunikasi kepada masyarakat khususnya komunitas pendidikan. “Jadi, ada saling menguntungkan.” Seyumnya.
Panitia lomba mempersiapkan hadiah berupa Piala, Piagam, dan hadiah menarik kepada juara sampai harapan 3 putra dan putri. Lomba direncanakan terlaksana dua hari yakni Selasa dan Rabu pada sore hari jam 16 sampai 17.30. Dihimbau kepada pendukung peserta sekolah supaya mengakses frekuensi 90,7 fm untuk mendengarkan lomba tersebut.
Panitia Pembangunan Musallah Anak Shaleh SDSN Negeri 71 Parepare kembali menerima sumbangan demi kelanjutan pembangunan Musallah. Hal tersebut disampaikan Ketua Pembangunan Baharuddin yang juga sebagai tenaga pendidik di SD yang bersebelahan dengan hutan Jompie tersebut. Sempat terhenti beberapa saat, pembangunan Musallah yang digagas oleh warga sekolah ini kembali akan melanjutkan pembangunan. Hal ini sebagai bukti termanfaatkannya setiap bantuan yang masuk kepada panitia pembangunan dengan sebaik-baiknya.
Sumbangan yang diterima panitia berasal dari Walikota Parepare sebanyak 3 juta rupiah. Kepala SDSN Negeri 71 Parepare yang juga sekaligus sebagai penanggungjawab pembangunan Musallah , Muh. Syukur Salman menyatakan salut dan terima kasih kepada Walikota yang telah memberikan bantuan tersebut. Ini bukti bahwa Pemerintah Kota Parepare sangat mendukung pembangunan tempat-tempat ibadah karena akan membangun etika dan karakter bangsa yang religius, jelas Syukur Salman. Apalagi, Musallah ini dibangun di kompleks sekolah sehingga sangat dibutuhkan untuk pendidikan akhlak peserta didik dan guru, lanjutnya.
Panitia Pembangunan Musallah tentu saja masih mengharapkan bantuan dari semua pihak sehingga Musallah Anak Shaleh dapat cepat selesai. Bendahara Panitia, Nasrun menjelaskan bahwa dana yang masih dibutuhkan sekitar 50 an juta rupiah sampai selesai. Namun, Nasrun dengan cepat mengatakan bahwa berapapun bantuan atau sumbangan yang diberikan tentu saja sangat bermanfaat demi penyelesaian bangunan. Terakhir, Kepala SDSN Negeri 71 mengharap semoga sumbangan walikota ini menjadi momen atau pemicu sumbangan-sumbangan dari pihak lain, senyumnya.
Bertempat di halaman yang sekaligus Lapangan Upacara, SDSN Negeri 71 Parepare melaksanakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Kamis, 10 Maret 2011 yang lalu, pihak sekolah dan orangtua siswa menyatu menggelar kegiatan keagamaan Islam tahunan tersebut. Dukungan orangtua siswa dan Komite Sekolah pada kegiatan tersebut di luar dugaan pihak sekolah. Hal tersebut diungkap Kepala Sekolah Merah Putih, M. Syukur Salman. Banyaknya kiriman telur, kue, dan sokko sungguh diluar perkiraan kita," ujar Syukur. Acara yang disiarkan secara live oleh Radio Pendidikan Merah Putih tersebut juga dihadiri Ketua Komite SDSN Negeri 71 Parepare yang juga salah seorang anggota DPRD Parepare, Drs.Bakhtiar Taebe. Pembawa hikmah Maulid, Abdullah, S.Ag. dalam ceramahnya sangat mengharapkan bimbingan anak oleh orangtuanya harus semakin baik. Hal ini disebabkan karena anak juga bisa membuat atau menentukan. orangtuanya kelak dihari kemudian masuk neraka atau surga. Kewajiban orangtua dan gurulah untuk membimbing anak ke jalan yang benar.
Keberadaan rumah dinas bagi PNS terutama pendidik dan tenaga kependidikan sangat membantu kelancaran tugas kesehariannya. Namun, jika rumah dinas tersebut sudah lapuk dimakan usia tentu justru membahayakan PNS yang mendiaminya. Hal tersebut dirasakan salah seorang tenaga kependidikan yang mendiami sebuah rumah dinas yang teretak di kompleks SDSN Negeri 71 Parepare.
“Jika terjadi hujan, kami sekeluarga kehujanan dan kalau angin bertiup kencang kami keluar rumah karena takut tertimpa atap rumah yang kayunya sudah kropos.” Jelas Nasrun yang mendiami perumahan tersebut sekaiigus bertugas sebagai bujang sekolah di SD 71 tersebut. “Kami sangat mengharapkan ada perhatian pemerintah untuk merehab rumah dinas tersebut.” tambah Nasrun yang mendiami rumah dinas dengan seorang istri dan 4 orang anak tersebut.
M. Syukur Salman, Kepala SD Negeri 71 sewaktu dimintai keterangannya, membenarkan kondisi rumah dinas yang dimaksud bahkan menunjukkannya secara langsung. “Atas nama sekolah, saya sebagai Kepala SD 71 juga mengharapkan ada perhatian pemerintah terutama Dinas Pendidikan untuk merehab rumah dinas yang didiami bujang sekolah kami.” Ungkap Syukur Salman. “Keberadaan bujang sekolah yang tinggal di kompleks sekolah sangat membantu sekolah terutama segi keamanan. Olehnya itu, diperlukan perumahan yang cukup aman untuk didiami.”
Selain rumah dinas, hasil pantauan PARE POS di SD Negeri 71 ternyata pagar pada bagian belakang masih perlu penambahan. Sekitar 30 meter lokasi belum terpagari bagian belakang dan sekitar 30 meter juga bagian samping sekolah. Hal ini mengurangi rasa aman di sekolah tersebut juga tanaman yang telah tertata dengan baik sering rusak dimakan oleh hewan ternak masyarakat. Hal tersebut dibenarkan oleh kepala sekolah bahkan ditambahkannya bahwa tahun lalu sebenarnya telah diukur pihak Dinas Pendidikan dan dijanji untuk dibuat pagar, tapi entah mengapa sampai sekarang tidak ada realisasinya. M. Syukur Salman mengharapkan tahun ini dapat direalisasikan apalagi Bapak Kadis Pendidikan telah melihat langsung serta menjanjikan hal tersebut sewaktu melakukan peletakan batu pertama pembangunan secara swadaya Mushallah SD 71.